Siapa sangka, batu yang tampak biasa di sekitar sungai atau pegunungan bisa jadi menyimpan logam mulia bernilai tinggi? Jika Anda penasaran apakah batu yang Anda temukan mengandung emas, artikel ini akan membantu Anda memahami cara mengetahui kadar emas mentah secara akurat dan mudah dipahami.
Terdapat dua jenis emas mentah berdasarkan proses terbentuknya, yaitu bijih emas primer dan bijih emas sekunder.
Emas primer umumnya ditemukan di batuan keras dan mengandung mineral seperti kuarsa. Bentuknya bisa berupa butiran atau urat emas, terkadang disertai warna kecoklatan akibat oksidasi.
Sementara itu, emas sekunder terbentuk dari pelapukan dan erosi batuan primer. Endapan ini lebih sering ditemukan di sekitar aliran sungai atau lembah dan bisa terlihat seperti tanah biasa. Karena tersembunyi dalam lapisan sedimen, butuh kejelian dan analisis mendalam untuk menemukannya.
Emas mentah atau bijih emas adalah emas yang belum melewati proses pemurnian. Emas mentah atau bijih emas adalah emas yang belum melewati proses pemurnian.
Seperti apa emas mentah itu sebenarnya? Emas mentah umumnya berbentuk batuan atau butiran kecil yang sulit dikenali secara kasat mata.
Salah satu cara paling umum untuk mengidentifikasi emas mentah adalah melalui pengamatan visual. Anda bisa menggunakan kaca pembesar atau loop untuk melihat kilauan kuning khas emas yang biasanya berbentuk butiran kecil atau guratan menyerupai urat di dalam batuan.
Lalu, bagaimana cara mengetahui kadar emas mentah dengan tepat? Pengamatan saja tidak cukup untuk mengetahui kadarnya. Maka, dibutuhkan metode analisis yang lebih akurat, seperti teknologi X-Ray Fluorescence (XRF).
Alat ini bekerja dengan cara memancarkan sinar-X ke sampel logam, kemudian mengukur pancaran sinar balik (fluoresensi) untuk menentukan unsur-unsur di dalamnya. Teknologi ini sangat diandalkan karena prosesnya cepat, akurat, dan tidak merusak sampel emas.
Dalam dunia industri, XRF banyak digunakan pada laboratorium logam, toko emas, hingga pegadaian. Tidak hanya membantu mengidentifikasi emas asli, XRF juga bisa mendeteksi campuran logam lain yang sering disisipkan dalam pemalsuan, seperti tungsten atau logam berlapis emas.
Selain XRF, analisis kadar emas mentah juga dapat dilakukan lewat metode fire assay atau uji bakar. Proses ini lebih rumit dan memerlukan laboratorium khusus, tetapi hasilnya sangat presisi.
Batuan yang mengandung emas akan dilebur dalam suhu tinggi untuk memisahkan emas dari unsur lainnya. Metode ini kerap digunakan pada skala industri pertambangan untuk mengetahui kadar emas dalam jumlah besar sebelum dilakukan eksplorasi lebih lanjut.
Metode sederhana yang juga digunakan secara tradisional adalah timbangan air, atau prinsip hidrostatis.
Caranya sebagai berikut:
Timbang berat kering emas mentah (misalnya: 20 gram).
Timbang ulang dalam air (misalnya: 18 gram).
Gunakan rumus:
Kadar Emas (%) = (Berat Kering – Berat Dalam Air) / (Berat Kering – Berat Dalam Air Emas Murni) × 100
Untuk referensi, berikut adalah tabel kadar emas:
Kadar Emas | Karat | Persentase (%) |
Emas 24K | 24 | 99,9% |
Emas 22K | 22 | 91,6% |
Emas 18K | 18 | 75,0% |
Emas 14K | 14 | 58,5% |
Emas 10k | 10 | 41,7% |
Jika angka hasil pengukuran Anda menunjukkan di bawah 50%, kemungkinan besar emas tersebut sudah bercampur banyak logam lain atau bahkan bukan emas asli.
Itulah cara mengetahui kadar emas mentah secara akurat, meski sering kali terasa menantang tanpa bantuan alat profesional. Karena itu, Anda bisa membawa emas atau perhiasan Anda ke Raja Emas Indonesia untuk dicek langsung oleh tenaga ahli kami menggunakan alat XRF canggih. Prosesnya dilakukan transparan di hadapan Anda, dan kami jamin harga jual terbaik untuk setiap gram emas yang Anda miliki.
Jual emas mentah atau perhiasan lama Anda sekarang juga di Raja Emas Indonesia – Kami Terima Emas Harga Tinggi!