Dalam konteks fashion dan tren, aksesori emas tak sekedar dinilai dari nilai jualnya, tetapi juga pada estetika yang ditawarkan. Emas rose gold merupakan contoh sempurna bagaimana logam emas mampu tampil memesona, dengan mengusung warna selain kuning terang.
Campuran bahan tembaga pada emaslah yang memberikan sentuhan rona kemerahan yang lembut nan feminin pada rose gold. Kenali lebih dekat karakteristik emas rose gold, sejarahnya, serta referensi umum jika berniat menjadikannya investasi.
Emas berjenis rose gold sebenarnya juga berasal dari emas murni namun dengan tambahan material lain, yaitu tembaga, terkadang juga sedikit perak. Kombinasi inilah yang menghasilkan warna emas rose gold jadi kemerahan yang kemudian jadi kekhasannya.
Komposisi paling umum rose gold yakni 75% emas, 22,25% tembaga, plus 2,75% perak, [1] sementara karat emas rose gold tertinggi mencapai 17 sampai 18K.
Rose gold sejatinya termasuk varian emas merah, namun jadi lebih terkenal daripada emas merah itu sendiri. Sampai akhirnya orang menyebut semua emas berwarna merah atau merah muda sebagai rose gold. Selanjutnya ada pula varian pink gold yang komposisinya yakni 75% emas, 20% tembaga, dan 5% perak.
Warna pink gold memang relatif lebih samar namun tetap menampakkan roda kemerahan jika disandingkan bersama emas kuning.
Rose gold secara perdana mulai dikenal pada abad ke-19 di kawasan Rusia, sehingga sempat populer dengan sebutan Russian Gold. Orang yang pertama kali mengaplikasikan emas berwarna unik ini adalah desainer perhiasan Carl Fabergé, dalam karya ikoniknya, Fabergé Eggs.
Dalam menciptakan karya seni pesanan Raja sebagai hadiah istrinya ini, Fabergé menggunakan material utama emas kuning dengan kombinasi sedikit tembaga dalam menciptakan rona kemerahan yang indah.
Keindahan dan keanggunan warna Fabergé Eggs segera menarik perhatian para pengrajin perhiasan terutama di seluruh Eropa, hingga akhirnya muncul sebutan Rose Gold yang semakin meluas
Di era 1920-an, rose gold bahkan jadi icon kemewahan di berbagai rumah mode serta gerai-gerai perhiasan eksklusif, salah satunya adalah Cartier. Meski sempat tergeser oleh tren-tren fashion modern, rose gold kembali berjaya ketika Perang Dunia II.
Bahkan hingga kini emas berwarna merah itu tetap jadi pilihan bagi desain perhiasan berkonsep romantis, elegan, sekaligus feminim.
Meskipun tampil menawan dan menjadi favorit dalam dunia mode, rose gold kurang ideal sebagai alat investasi. Ini mengingat komposisi emas murninya yang hanya 17 sampai 18 karat. Pasalnya, demi menciptakan warna merah mudanya yang indah perlu kombinasi tembaga juga terkadang perak.
Kandungan emas murninya yang lebih rendah daripada emas 24 karat kuning, otomatis membuat nilai intrinsiknya pun lebih rendah. Selain itu, harga emas rose gold yang memang lebih murah daripada emas kuning, tentu membuat harga buyback-nya pun rendah.
Maka dari itu, bagi Anda yang mencari logam mulia bertujuan investasi, emas kuning tetap jadi opsi yang lebih bijak serta menguntungkan.
Rose gold memang memikat hati dengan tampilannya yang indah dan elegan. Namun, apakah emas rose gold bisa dijual kembali? Jawabannya: tentu bisa. Di Raja Emas Indonesia, kami menerima penjualan beragam tipe dan model perhiasan/aksesori emas, termasuk rose gold, dengan penawaran harga paling tinggi.
Baik Anda ingin menjual perhiasan emas lama, warisan emas, emas tanpa surat, maupun logam mulia lain, kami siap membantu dengan layanan profesional, transparan, juga tepercaya.