Istilah emas yang bisa dimakan mungkin terdengar tidak biasa, namun nyatanya kini menjadi bagian dari tren kuliner modern di berbagai belahan dunia. Mulai dari makanan penutup, minuman, hingga hidangan mewah, lapisan tipis emas kini makin sering dibubuhkan untuk membuat hidangan naik kelas jadi lebih eksklusif.
Tapi apa emas ini benar-benar aman untuk dikonsumsi? Bagaimana pula dengan status kehalalannya? Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu edible gold, kandungannya, serta bagaimana keamanannya bagi tubuh manusia menurut pakar kesehatan.
Emas konsumsi atau edible gold merupakan emas yang pengolahannya khusus untuk hiasan/topping dalam makanan atau minuman mewah. Tampilan edible gold bisa beragam, yakni bubuk, serpihan (flakes), daun, tapi yang paling umum yaitu lembaran kertas emas tipis.
Emas untuk keperluan kuliner ini terbuat dari emas murni 24 karat atau 23 karat. Ini bukan tanpa alasan karena pada tingkat kemurnian tersebut emas bersifat biologis inert, yang berarti tak memicu reaksi apa pun terhadap jaringan tubuh manusia.
Karena itu, jika ingin menjajal pengalaman kuliner unik ini, penting untuk memastikan kalau emas yang akan Anda konsumsi ini benar-benar produk asli. Pasalnya, kini banyak beredar juga lembaran logam berkadar rendah yang mungkin mengandung zat berbahaya.
Atau jika ini yang versi low budget tersedia juga versi imitasi yang berasal dari bahan non-emas, namun tetap aman kita konsumsi karena telah formulasinya khusus untuk keperluan kuliner. Dari penjelasan di atas tentu Anda sudah memahami kertas emas yang dimakan terbuat dari emas murni alias emas sungguhan.
FYI, selain edible gold, tersedia pula edible silver yang terbuat dari material perak murni yang aman bagi tubuh.
Dalam perspektif fikih, hukum mengenai konsumsi emas yang dapat kita makan tak serta merta haram. Pengaplikasian emas sebagai penghias hidangan, pada dasarnya tak membahayakan atau beracun mengingat emas murni bersifat inert dan tidak akan terserap oleh tubuh.
Sebagaimana tercantum dalam Kitab Hasyiyah al-Bujairomi, emas yang kita aplikasikan dalam makanan, para ulama tidak mengharamkan asalkan memberikan manfaat dan tidak merugikan tubuh.[1]
Namun, penting untuk memilih edible gold yang memiliki kadar kemurnian tinggi, yakni 23-24 karat, untuk memastikan tidak tercampur bahan lain yang bisa membahayakan. Meskipun hiasan emas tersebut tidak memberi nilai gizi, keberadaannya lebih kepada aspek estetika serta kenikmatan konsumsi.
Edible gold aman untuk kita konsumsi karena emas tidak terserap oleh tubuh dan akan keluar melalui saluran pencernaan. Namun meski tidak berbahaya, manfaat makan emas juga tidak ada karena tak mengandung nutrisi yang tubuh butuhkan sama sekali.[2]
Dari segi medis, mengonsumsi emas yang berlebihan juga kurang bijak karena berpotensi menimbulkan toksisitas. Oleh karena itu, penting untuk menyantapnya secara wajar dan memastikan membelinya di restoran tepercaya untuk memastikan kemurnian dan keamanannya.
Sebagai tambahan informasi harga emas yang bisa dimakan juga cukup tinggi yakni sekitar $25 per 5 lembar kertas emas, mengingat bahan bakunya adalah emas murni 24K.
Berniat mencoba mencicipi emas yang bisa dimakan di restoran mewah bersama orang tercinta? Jangan lupa siapkan budget lebih untuk kuliner unik ini, ya! Namun untuk Anda yang ingin menjual atau membeli emas, kami siap menjadi mitra terbaik.
Sebagai toko emas tepercaya, Raja Emas Indonesia menerima penjualan emas harga terbaik. Ini termasuk perhiasan emas lama, emas warisan, logam mulia hingga emas tanpa surat. Selain itu kami juga menyediakan aneka koleksi emas perhiasan maupun investasi. Kunjungi Raja Emas Indonesia dan nikmati pengalaman bertransaksi emas memuaskan dengan harga kompetitif!