Mungkin masih banyak yang mengira bahwa dinar hanyalah mata uang sejumlah negara Timur Tengah berbentuk kepingan dan terbuat dari emas. Namun, ternyata, Anda juga bisa memanfaatkan koin dinar sebagai salah satu bentuk investasi.
Sebagai instrumen investasi, koin ini mungkin tidak sepopuler emas batangan. Tetapi, dinar bisa menjadi langkah Anda dalam mengamankan kekayaan Anda dari ancaman inflasi.
Dinar merupakan kepingan koin terbuat dari emas dengan kadar dan berat tertentu. di sejumlah negara seperti Kuwait, Aljazair, dan Irak masih menggunakan koin ini sebagai alat tukar yang resmi.
Di tanah air, koin ini dilarang untuk digunakan sebagai alat tukar. Tetapi, Anda bisa menyimpannya sebagai instrumen investasi bebas inflasi sebagai halnya emas batangan.
Di tahun 2000, Islamic Mint Nusantara (IMN) mencetak dinar di Indonesia untuk pertama kalinya. Selain itu, dinar yang beredar di tanah air juga dicetak oleh PT. Logam Mulia (Antam), Dinar Wakala Induk Nusantara, UBS, dan PMBT.
Umumnya, koin dinar Antam dan lainnya dicetak dengan standar berat 4,25 gr dengan kadar kemurnian 22 karat. Lalu, berapa harga koin dinar? Harganya akan mengikuti fluktuasi harga emas dunia. Ini sebabnya, nilainya akan cenderung naik seiring waktu, terutama saat terjadi ketidakstabilan ekonomi.
Karena alasan inilah, memiliki simpanan dalam bentuk dinar bisa jadi alternatif investasi yang cukup menguntungkan. Jika dibandingkan dengan tabungan uang, dinar tentu bisa melindungi harta Anda dari inflasi.
Seperti jenis investasi lain, dinar tentu mempunyai kelebihan serta kekurangan yang patut Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Berikut sejumlah keunggulan berinvestasi dengan dinar:
Karena kadar emasnya yang cukup tinggi yakni 22 karat, koin ini tidak akan mudah tergerus oleh inflasi seperti uang. Ini karena harga jualnya cenderung naik setiap tahunnya.
Dimana beli koin dinar? Anda bisa dengan mudah mendapatkannya di platform online, bank syariah ataupun toko emas. Selain bisa membelinya dengan mudah, koin ini juga cukup likuid sehingga Anda bisa menjualnya kapan saja.
Sama halnya dengan emas Batangan, selisih antara harga jual dan beli dinar tidak jauh berbeda. Tentu hal ini akan membuat investasi Anda semakin menguntungkan. Selain itu, Anda juga tidak akan dikenakan biaya pemotongan seperti saat menjual perhiasan.
Inilah sejumlah kekurangan dinar yang harus Anda pertimbangkan:
Seperti emas Batangan, dinar termasuk instrumen untuk investasi dalam jangka panjang. Anda mungkin akan mengalami kerugian jika membeli dan menjual koin ini dalam waktu yang berdekatan. Sebaliknya, bila Anda menyimpannya selama paling tidak 5 tahun, Anda bisa untung.
Dinar masuk kategori perhiasan sehingga Anda akan dikenakan PPn senilai 10%.
Koin ini cukup berisiko jika disimpan di rumah karena rawan pencurian. Oleh sebab itu, Anda perlu menyiapkan tempat yang aman atau menyimpannya di Safe Deposit Box.
Supaya memperoleh keuntungan seperti yang Anda harapkan, inilah sejumlah tips yang bisa Anda ikuti:
Koin dinar bukan hanya sekadar mata uang beberapa negara tapi juga bisa Anda gunakan sebagai salah satu instrumen investasi. Dengan berat serta kadar yang telah terstandardisasi, koin ini cocok bagi Anda yang ingin menyimpan kekayaan dalam bentuk fisik dan relatif tahan inflasi.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi dinar atau logam mulia, Raja Emas Indonesia merupakan pilihan terbaik. Anda bisa membeli ataupun menjual emas dengan aman, transparan, serta harga yang kompetitif.