Emas merah telah menjadi bagian penting dalam dunia perhiasan sejak zaman dahulu. Berbeda dengan emas putih atau kuning, emas merah menawarkan sentuhan klasik nan hangat untuk melengkapi gaya berbusana kita. Tertarik untuk mencoba?
Sebelumnya Anda perlu memahami asal-usul emas merah, komposisinya, serta berbagai jenis emas merah yang menjadi favorit di kalangan pecinta aksesori logam mulia.
Emas merah memang sering orang sebut rose gold, walaupun sebenarnya kedua tipe emas tersebut adalah varian yang berbeda. Namun keduanya adalah jenis logam mulia hasil kombinasi (alloy) emas murni 24 karat, tembaga, serta perak dalam porsi lebih kecil. Hasilnya yaitu warna emas kuning kemerahan yang bakal terlihat cantik dikenakan sebagai aksesori.
Terkait aktivitas pengolahan perhiasan, tekstur emas murni terlalu fleksibel untuk dapat dibentuk menjadi aneka jenis desain. Ini alasannya emas murni perlu campuran logam lain sehingga lebih kokoh sekaligus awet. Salah satunya adalah tembaga yang pada akhirnya menghasilkan kilau kemerahan yang menawan.
Semakin banyak kandungan tembaganya, maka warna perhiasan akan semakin tampak merah. Sebagai contoh, emas merah 14 karat biasanya mengandung 58,3% emas murni, 33,5% tembaga, dan 8,2% perak.
Emas merah pertama kali hadir pada awal abad ke-19 di Rusia dan dipopulerkan oleh perhiasan legendaris Carl Fabergé melalui karya ikoniknya, Fabergé Eggs (ornamen berbentuk telur bertahtakan permata dengan desain yang rumit). Saat itu, emas merah orang kenal dengan sebutan Russian Gold karena keunikan warnanya yang elegan dan mewah.
Popularitasnya kemudian merambah ke Amerika Serikat pada era 1920-an, ketika tren gaya feminin dan glamor tengah naik daun. Tren tersebut seringkali terwakili melalui cincin pertunangan dan perhiasan mewah warna emas rose gold.
Brand perhiasan ternama Cartier juga turut andil dalam kebangkitan emas merah melalui karya legendaris Trinity Ring. Peluncuran cincin “sederhana” ini merevolusi citra brand Cartier yang selama ini berkonsentrasi pada batuan permata mewah.[1] Hingga kini, emas merah terus menjadi simbol keanggunan dan romantisme.
Emas merah hadir dalam beberapa varian yang dibedakan berdasarkan kadar tembaga, perak, dan tingkat kemurnian emasnya. Berikut adalah jenis-jenis emas merah yang umum ditemukan di pasaran:
Mengandung kadar tembaga paling tinggi, sehingga warnanya tampak lebih pekat dan merah tua. Versi 18 karat biasanya mengandung 25% tembaga, sementara versi 12 karat bisa mengandung hingga 50% tembaga.
Ini dia tipe emas merah yang paling populer. Rose gold sendiri terdiri dari perpaduan material emas murni, tembaga, plus perak dalam jumlah paling minim. Komposisi umumnya 75% emas, 22,25% tembaga, dan 2,75% perak, menghasilkan warna kemerahan yang soft namun tetap dapat Anda bedakan dengan emas biasa.
Memiliki kandungan perak yang lebih tinggi daripada rose gold, dengan komposisi sekitar 75% emas, 20% tembaga, dan 5% perak. Warna yang dihasilkan cenderung lebih samar namun masih menampakkan roda kemerahan.
Emas merah memang tak hanya memikat mata, tapi juga menyimpan nilai sejarah dan estetika tinggi. Jika Anda berminat untuk mengoleksinya, Raja Emas Indonesia menyediakan berbagai pilihan pink, rose dan red gold, untuk menyempurnakan penampilan Anda.
Selain itu kami juga menghadirkan layanan penjualan perhiasan emas merah lama, warisan, atau bahkan tanpa surat, Raja Emas Indonesia siap membeli dengan harga terbaik dan proses yang aman. Hubungi gerai terdekat kami sekarang.