Isu mengenai 57 ton emas milik Presiden Soekarno baru-baru ini kembali mencuat dan menyita perhatian publik. Banyak yang mengklaim emas tersebut tersimpan rapi di Bank Swiss sebagai warisan negara, namun tak sedikit pula yang menyebut emas Soekarno sebagai kabar hoaks belaka.
Artikel ini akan membahas asal-usul cerita tersebut, fakta-fakta yang ada, serta pandangan dari berbagai sumber terpercaya.
Kisah tentang emas batangan Soekarno berawal dari narasi bahwa Presiden pertama RI tersebut pernah meminjamkan sejumlah besar emas, bahkan disebut mencapai 57 ton, kepada Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy. Peristiwa tersebut konon juga tercatat dalam perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement.
Asal muasal emas Soekarno asli sebanyak puluhan ton tersebut juga masih simpang siur. Ada pihak yang mengatakan jika Soekarno mengakuinya sebagai rampasan perang, namun ada pula yang mengatakan jika harta tersebut peninggalan Kerajaan Mataram Islam.
Cerita ini semakin berkembang melalui dokumen-dokumen tak resmi dan beredar luas di berbagai forum serta media alternatif. Sebagian kalangan bahkan mengaitkannya dengan teori gerakan-gerakan mesianis, yaitu keyakinan bahwa emas Soekarno kelak akan “dibangkitkan” untuk menyelamatkan perekonomian dunia.
Uniknya di tengah kabar harta karun emas yang masih simpang-siur tersebut, beberapa warga di berbagai daerah di Indonesia mengaku menemukan emas batangan bergambar Presiden Soekarno.
Berikut beberapa temuan yang sempat viral:
Warga bernama Bern Septa menemukan emas batangan bergambar Soekarno saat memancing di tambaknya. Ia juga mengaku menemukan mahkota hingga gelang.
Saat menggali fondasi rumah, warga berinisial SA ditemukan logam emas bergambar Soekarno dan keris berbentuk naga bertuliskan “Gold 24K” dan tahun 1818.
Seorang warga tak sengaja menginjak lempengan emas 1 kg bergambar Soekarno, lengkap dengan tanda tangan dan tulisan “999.9”.
Penemuan batangan dan koin emas bergambar Soekarno oleh Kepala Desa Pinceng Pute, Andi Yusril, memicu kehebohan, meskipun kemudian dibantah polisi sebagai hoaks. Pasalnya emas batangan dan koin tersebut terbuat dari kuningan dan banyak dijual di marketplace.
Sayangnya hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai keaslian emas-emas temuan di atas.
Walaupun banyak cerita beredar tentang harta karun emas Soekarno, namun sebagian besar hanyalah mitos.
Berikut adalah fakta sejarah yang mematahkan klaim tersebut:
Dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya jurnalis Cindy Adams, Soekarno mengaku gajinya hanya US$ 220 per bulan dan kerap meminjam uang dari ajudan.
Soekarno tidak memiliki aset pribadi. Ia tinggal berpindah-pindah dari satu istana negara ke istana lainnya.
Guntur Soekarnoputra menegaskan ayahnya adalah presiden paling miskin di dunia, bahkan menyebut klaim emas 57 ton di Swiss sebagai “bohong semua”.
Sejarawan Ong Hok Ham dan Asvi Warman Adam menyebut kisah emas Soekarno tidak masuk akal secara sejarah maupun logika.
Dokumen “The Green Hilton Memorial Agreement” penuh kejanggalan. Ini antara lain cap stempel yang salah hingga waktu pertemuan yang tak sesuai fakta sejarah.
Fakta-fakta di atas menjadi bukti kuat bahwa kisah emas Soekarno hanyalah mitos yang terus berulang tanpa dasar. Jadi, Anda tak perlu FOMO atau tergoda memburu “emas hantu” yang tak jelas keberadaannya.
Tapi jika Anda benar-benar ingin berinvestasi emas atau menjual perhiasan lama, warisan, bahkan tanpa surat, Raja Emas Indonesia adalah pilihan tepat. Kami siap membeli emas Anda dengan harga terbaik, proses aman, cepat, dan transparan.
Kunjungi toko kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik khusus untuk Anda!